Kamis, 22 November 2012

Test Equipment

TEST EQUIPMENT
BAB I

PENDAHULUAN


1.            Tujuan Kurikuler.       Agar siswa mengerti dan dapat mengerjakan Test Equipment

2.            Pokok Bahasan.
a.            Pengertian
b.            Macam-macam Test Equipment
c.            Cara Menggunakan Test Equipment
d.            Penutup



























BAB II

MACAM-MACAM TEST EQUIPMENT


3.         Tujuan Instruksional.        Agar siswa dapat menjelaskan macam-macam test equipment dengan benar.

4.         Sub Pokok Bahasan.
            a.         Pengertian
            b.         Penggolongan Test Equipment
            c.         Jenis-jenis Test Equipment
            d.         Soal-soal latihan

Pengertian
5.         Naskah sekolah  tentang Test Equipment ini disusun dengan tujuan agar siswa dapat menjelaskan macam-macam Test Equipment berdasarkan penggolongan Alat Ukur Presisi (AUP) yang digunakan oleh TNI AU dan dapat melaksanakan pengukuran dengan menggunakan Test Equipment berdasarkan skala yang tertera pada alat ukur tersebut.     Baik skala linier (ukuran bergaris) ataupun Vernier (ukuran berputar),  serta mengetahui bagian-bagian dan fungsi Test Equipment.    Ada beberapa definisi Test Equipment antara lain :

a.            Test Equipment.   Pengertian Test equipment menurut Darius Asyari adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menunjukkan/menyatakan besar, panjang, lebar, tinggi, garis tengah dan ketebalan,   Juga dapat menunjukan  jumlah/besarnya ketegangan dari kabel.

b.            Test Equipment.  Pengertian Test Equipment  berdasarkan ebook ; Diktat Alat Ukur Geometric,ITB adalah peralatan ukur yang memiliki tingkat ketepatan (Precision) tinggi, digunakan untuk menilai (mengukur, membandingkan, menguji atau melaksanakan fungsi penilaian).

c.            Alat Ukur Standard.  Pengertian Alat Ukur Standard berdasarkan LAUP TNI AU adalah peralatan teknis yang mampu menghasilkan suatu referensi yang tetap dengan tingkat ketepatan dan ketelitian tinggi sehingga dapat diakui (secara internasional) sebagai suatu sarana pembanding sesuai dengan tingkat ketelitian dan ketepatan.

Penggolongan Test Equipment
6.         Menurut fungsinya Test Equipment yang digunakan di lingkungan TNI AU dibagi menjadi 3 golongan, antara lain  :

a.            AUP gol I, yaitu Alat Ukur Presisi yang terpasang langsung pada suatu sistem tertentu misalnya Altimeter indicator  (alat pengukur ketinggian) yang terpasang pada pesawat terbang, ampere meter (alat pengukur tegangan listrik) yang terpasang  pada panel GSE.
            b.         AUP gol II, yaitu Alat Ukur Presisi khusus yang digunakan untuk menguji
            peralatan seperti fileer gauge (alat ukur ketebalan) dan thread pitch (alat ukur ulir).

c.            AUP gol III,  yaitu Alat Ukur Presisi umum yang digunakan untuk mengukur bermacam-macam jenis peralatan seperti mistar ukur.

Jenis-jenis Test Equipment
7.         Dari berbagai macam masalah pengukuran komponen mesin, maka pengukuran mekanik merupakan hal yang sering ditemukan, misalnya pengukuran sudut, kedalaman dan lain-lain.   Alat ukur yang sering kita gunakan antara lain  :

                       a.         Mistar Ukur.   Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sederhana dan banyak dikenal orang.     Biasanya terbuat dari pelat baja  atau kuningan dan diberi skala (metric/inch), ada beberapa mistar ukur antara lain  :
                      

                














Gbr  1. Mistar Ukur

1)            Meteran lipat.   Biasanya terbuat dari alumunium atau baja  konstruksi, meteran lipat merupakan gulungan dari mistar ukur dengan sambungan engsel pada setiap ujung,  karena ketidak lurusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipat  tidak dapat memberikan hasil yang lebih baik  dibandingkan dengan alat ukur lainnya.

2)            Meteran gulung.     Meteran gulung terbuat dari pelat baja tipis yang dapat digulung dan ditempatkan dalam satu kotak.    Biasanya kapasitas mistar gulung berkisar sampai 50 meter karena digunakan untuk mengukur objek ukur yang cukup panjang dan luas.   Pada ujungnya diberi pelat kaitan atau gelang untuk mempermudah  dalam pengukuran.

            b.         Mistar Ingsut.   Mistar ingsut biasanya disebut dengan mistar geser, jangka sorong, jangka geser atau schuifmaat, prinsipnya sama dengan mistar ukur yaitu dengan adanya skala linier (ukuran bergaris) pada batangnya.   Sedangkan perbedaanya terletak pada cara pengukuran objek ukur.

1)            Universal vernier caliper adalah jenis mistar ingsut yang digunakan untuk mengukur diameter dalam, mengukur sudut, mengukur tinggi dan dapat digunakan sebagai jangka dan penggores.














                  Gambar  2. Vernier Caliper

2)            Depth vernier caliper adalah jenis mistar ingsut yang digunakan untuk mengukur kedalaman dan mengukur lebar atau posisi alur lainnya dengan ujung berkait.


 


















Gambar 3, Depth Vernier Caliper
3)            Height and marking adalah jenis mistar ingsut selain sebagai penggores diameter luar dan dalam, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian atau pembuatan gambar-gambar gores.


















Gambar  4. Height and Marking Vernier

c.         Micrometer.      Micrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai kecermatan yang lebih baik dari pada mistar ingsut, pada umumnya mempunyai kecermatan sampai 0.01 mm bahkan ada hingga tingkat kecermatan 0.005 mm.
                                  
out side mcmtr





 



                       







Gambar 5a. Micrometer






 
Gambar 5b. Bagian-bagian Micrometer

d.         Feleer Gauge.   Feleer gauge adalah alat untuk mengukur atau menunjukan ketebalan, terdiri dari bilah-bilah atau lempengan-lempengan dengan panjang yang sama tetapi mempunyai ketebalan yang berbeda
           





                                                                                                             










 












Gambar 6.  Feleer Gauge.
e.         Alat Pengukur Ulir/ Thread Pitch.   Alat pengukur ulir ini juga disebut T.P.I (thread per inch). adalah suatu bilangan/angka dari ulir per inch pada skrup, baut, mur, atau lubang-lubang yang diulir.


 













Gambar 7. Thread Per Inch

f.          Tensiometer.   Tensiometer digunakan untuk mengukur suatu ketegangan dari kabel, ketegangan dari kabel ditentukan oleh pengukuran jumlah gaya yang dibutuhkan dan menggunakan offset (keseimbangan untuk mengurangi lengkungan pada kabel.


















Gambar 8. Tensiometer



g.         Torque Wrence/Kunci Torque.   Kunci torque digunakan untuk mengukur torsi (daya puntir) saat mengencangkan baut atau mur, biasanya menggunakan satuan lb-in/lb-ft.









Gambar 9. Kunci Torque

1)            Macam-macam kunci torque
a)          T Handle.   Adalah jenis kunci torque yang digunakan untuk pekerjaan dengan torque skala kecil dan akan terlepas apabila kelebihan torque/over torque.




 










Gambar 9a.  T Handle

b)            Hard torque/torque keras/kaku.   Adalah jenis kunci torque yang digunakan untuk pekerjaan dengan torque skala sedang/besar dan mempunyai tingkat keakuratan lebih baik daripada T handle.














Gambar 9b. Hard Torque
c)            Flexible Blom.   Adalah jenis kunci torque yang lebih mudah dalam pengaturannya dan sedikit lebih teliti dalam keakuratannya dibanding T handle dan Hard torque.



 









Gambar 9c.  Flexible Blom


 













Gambar 10.   Macam-macam Torque Wrench

2)            Jenis-jenis sambungan kunci torque. Kadang-kadang pegangan/handle dari kunci torque tidak cukup panjang untuk menjangkau baut dan mur yang akan dikencangkan, apabila hal ini terjadi maka handle akan ditambah dengan sambungan.   Berikut ini contoh dari sambungan kunci torque.










Gambar 11.  Jenis-jenis Sambungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar