BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Tujuan Kurikuler. Agar
siswa mengerti dan dapat mengerjakan Test
Equipment
2.
Pokok Bahasan.
a.
Pengertian
b.
Macam-macam
Test Equipment
c.
Cara
Menggunakan Test Equipment
d.
Penutup
BAB
II
MACAM-MACAM
TEST EQUIPMENT
3. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan macam-macam
test equipment dengan benar.
4. Sub Pokok Bahasan.
a. Pengertian
b. Penggolongan Test Equipment
c. Jenis-jenis Test Equipment
d. Soal-soal latihan
Pengertian
5. Naskah
sekolah tentang Test Equipment ini disusun
dengan tujuan agar siswa dapat menjelaskan macam-macam Test Equipment berdasarkan penggolongan Alat Ukur Presisi (AUP) yang
digunakan oleh TNI AU dan dapat melaksanakan pengukuran dengan menggunakan Test Equipment berdasarkan skala
yang tertera pada alat ukur tersebut.
Baik skala linier (ukuran
bergaris) ataupun Vernier (ukuran
berputar), serta mengetahui bagian-bagian dan fungsi
Test Equipment. Ada beberapa definisi Test Equipment antara lain :
a.
Test
Equipment. Pengertian
Test equipment
menurut Darius Asyari
adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menunjukkan/menyatakan besar, panjang,
lebar, tinggi, garis tengah dan ketebalan,
Juga dapat menunjukan
jumlah/besarnya ketegangan dari kabel.
b.
Test
Equipment. Pengertian
Test Equipment
berdasarkan ebook ; Diktat Alat Ukur
Geometric,ITB adalah
peralatan ukur yang memiliki tingkat ketepatan (Precision) tinggi, digunakan untuk menilai (mengukur,
membandingkan, menguji atau melaksanakan fungsi penilaian).
c.
Alat Ukur Standard. Pengertian
Alat Ukur Standard berdasarkan
LAUP TNI AU adalah peralatan teknis yang mampu
menghasilkan suatu referensi yang tetap dengan tingkat ketepatan dan ketelitian
tinggi sehingga dapat diakui (secara internasional) sebagai suatu sarana
pembanding sesuai dengan tingkat ketelitian dan ketepatan.
Penggolongan
Test Equipment
6. Menurut
fungsinya Test Equipment yang
digunakan di lingkungan TNI AU dibagi menjadi 3 golongan, antara lain :
a.
AUP
gol I, yaitu Alat Ukur Presisi yang terpasang langsung pada suatu sistem
tertentu misalnya Altimeter indicator (alat pengukur ketinggian) yang terpasang pada pesawat terbang, ampere meter (alat pengukur
tegangan listrik) yang
terpasang pada panel GSE.
b. AUP
gol II, yaitu Alat Ukur Presisi khusus yang digunakan untuk menguji
peralatan seperti fileer gauge (alat ukur ketebalan) dan
thread pitch (alat ukur ulir).
c.
AUP
gol III, yaitu Alat Ukur Presisi umum
yang digunakan untuk mengukur bermacam-macam jenis peralatan seperti
mistar ukur.
Jenis-jenis Test Equipment
7. Dari
berbagai macam masalah pengukuran komponen mesin, maka pengukuran mekanik
merupakan hal yang sering ditemukan, misalnya pengukuran sudut, kedalaman dan
lain-lain. Alat ukur yang sering kita
gunakan antara lain :
a. Mistar
Ukur. Mistar ukur merupakan alat ukur
yang paling sederhana dan banyak dikenal orang.
Biasanya terbuat dari pelat baja atau kuningan dan diberi skala (metric/inch), ada beberapa mistar ukur antara lain :
Gbr 1. Mistar Ukur
1)
Meteran
lipat. Biasanya terbuat dari alumunium
atau baja konstruksi, meteran lipat
merupakan gulungan dari mistar ukur dengan sambungan engsel pada setiap
ujung, karena ketidak lurusan garis
pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipat tidak dapat memberikan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan alat ukur
lainnya.
2)
Meteran
gulung. Meteran gulung terbuat dari pelat baja tipis
yang dapat digulung dan ditempatkan dalam satu kotak. Biasanya kapasitas mistar gulung berkisar
sampai 50 meter karena digunakan untuk mengukur objek ukur yang cukup panjang
dan luas. Pada ujungnya diberi pelat
kaitan atau gelang untuk mempermudah
dalam pengukuran.
b. Mistar
Ingsut. Mistar ingsut biasanya disebut
dengan mistar geser, jangka sorong, jangka geser atau schuifmaat, prinsipnya sama dengan mistar ukur yaitu dengan adanya
skala linier (ukuran bergaris)
pada batangnya. Sedangkan perbedaanya terletak pada cara
pengukuran objek ukur.
1)
Universal vernier
caliper adalah jenis mistar ingsut yang digunakan untuk mengukur diameter
dalam, mengukur sudut, mengukur tinggi dan dapat digunakan sebagai jangka dan
penggores.
Gambar 2. Vernier
Caliper
2)
Depth vernier
caliper adalah jenis mistar ingsut yang digunakan untuk mengukur kedalaman
dan mengukur lebar atau posisi alur lainnya dengan ujung berkait.
Gambar
3, Depth Vernier Caliper
3)
Height and marking adalah jenis mistar ingsut selain sebagai penggores
diameter luar dan dalam, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian atau
pembuatan gambar-gambar gores.
Gambar 4. Height
and Marking Vernier
c. Micrometer.
Micrometer merupakan alat ukur linier
yang mempunyai kecermatan yang lebih baik dari pada mistar ingsut, pada umumnya
mempunyai kecermatan sampai 0.01 mm bahkan ada hingga tingkat kecermatan 0.005
mm.
Gambar
5a. Micrometer
Gambar 5b. Bagian-bagian Micrometer
d. Feleer
Gauge. Feleer gauge adalah alat untuk mengukur atau menunjukan ketebalan,
terdiri dari bilah-bilah atau lempengan-lempengan dengan panjang yang sama
tetapi mempunyai ketebalan yang berbeda
Gambar 6. Feleer
Gauge.
e. Alat Pengukur Ulir/ Thread Pitch.
Alat pengukur ulir ini juga disebut T.P.I (thread per inch). adalah
suatu bilangan/angka dari ulir per inch
pada skrup, baut, mur, atau lubang-lubang yang diulir.
Gambar 7. Thread
Per Inch
f. Tensiometer. Tensiometer digunakan untuk mengukur
suatu ketegangan dari kabel, ketegangan dari kabel ditentukan oleh pengukuran
jumlah gaya yang dibutuhkan dan menggunakan offset (keseimbangan untuk mengurangi lengkungan pada kabel.
Gambar 8. Tensiometer
g. Torque Wrence/Kunci Torque. Kunci torque digunakan untuk mengukur torsi (daya
puntir) saat mengencangkan
baut atau mur, biasanya menggunakan satuan lb-in/lb-ft.
Gambar 9. Kunci Torque
1)
Macam-macam
kunci torque
a)
T Handle. Adalah jenis kunci torque yang digunakan untuk pekerjaan dengan torque skala kecil dan akan terlepas apabila kelebihan torque/over torque.
Gambar 9a.
T Handle
b)
Hard torque/torque keras/kaku. Adalah jenis kunci torque yang digunakan untuk pekerjaan dengan torque skala sedang/besar dan mempunyai tingkat keakuratan lebih
baik daripada T handle.
Gambar
9b. Hard Torque
c)
Flexible Blom.
Adalah jenis kunci torque yang
lebih mudah dalam pengaturannya dan sedikit lebih teliti dalam keakuratannya
dibanding T handle dan Hard torque.
Gambar 9c.
Flexible Blom
Gambar 10.
Macam-macam Torque Wrench
2)
Jenis-jenis sambungan kunci torque. Kadang-kadang pegangan/handle dari kunci torque
tidak cukup panjang untuk menjangkau baut dan mur yang akan dikencangkan,
apabila hal ini terjadi maka handle
akan ditambah dengan sambungan. Berikut
ini contoh dari sambungan kunci torque.
Gambar 11.
Jenis-jenis Sambungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar