Senin, 27 November 2017

MIE INSTANS SEORANG GURU



Ditengah terpaan pendapat miring dan hujatan mengenai guru di era Zaman Now ini, mereka tetaplah Pahlawan tanpa tanda jasa yang senantiasa dengan ikhlas memberikan ilmu yang berguna bagi muridnya, walaupun justru di belakang hari mereka dimaki,dicerca bahkan di buly oleh mantan anak didiknya sendiri, sungguh mengharukan...

Ilustrasi Guru zaman Now

1.Tingkat pendidikan.  Lulus dari Fakultas Ilmu Kependidikan atau Sederajat
2.Kompetensi. Penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan  bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru.  Rastodio (2009).





     
     Seorang guru Dalam menjalankan perannya sebagai tenaga pendidik harus mensadari tugasnya sebagai fasilitator pendidikan dan memiliki peran yang sangat strategis dalam merekayasa hasil mutu peserta didik.  Tidak sedikit dari mereka (guru) dalam menjalankan tugasnya harus menempuh jarak yang jauh serta rintangan alam di pedalaman ataupun daerah perbatasan nusantara demi kemajuan pendidikan anak bangsa dengan kompetensi dan dedikasi yang tidak diragukan lagi.     Tetapi banyak pula yang hanya Say Hallo lalu memberikan tugas dengan alasan kompetensi dasarnya (Kurikulum) ya begitu dan balik kanan ke kantor untuk melanjutkan keasyikannya dengan gadget atau kongkow2 membahas kenaikan gaji/honorarium.
     
Ilustrasi Mie Instan


     Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya. mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20, Karaoke di urutan kedua dan CD hanya di urutan ketiga. (Wikipedia)


     Duduk bersama murid sambil menyantap mie instan disiang hari menimbulkan pemikiran untuk tidak membentuk mereka secara instan pula, karena mie instan menggunakan pengawet yang mempengaruhi pola pikir sehingga mereka tidak dapat menerima masukan,saran apalagi pendapat orang lain demi kemajuan .  Begitupun guru semoga tidak menggunakan bahan pengawet untuk mempertahankan ketertinggalannya dengan adanya kemauan untuk mengembangkan kemampuan diri.  
  Diawali dengan merebus air terpikir pula bahwa disinilah awal dari sebuah pendidikan,pendidikan diibaratkan penggodokan atau pembentukan karakter dan diperlukan Boiling point yang akan mematangkan cara berpikir anak didik, dan seorang guru diharapkan mengerti bahwa boiling point setiap zat cair berbeda dalam artian harus sabar menunggu air mendidih baru memasukan bahan yang lainnya. Karena seorang guru seharusnya digodok pada Boiling point yang berbeda tidak sama dengan muridnya apalagi lebih cepat mendidih.
     Memasukan mie ke dalam air mendidih adalah langkah selanjutnya berdasarkan petunjuk pembuatan, apabila anak didik sudah berkarakter maka berilah mereka ilmu yang berguna dengan berbagai cara bisa kita bagi dua, empat bahkan kita remas menyesuaikan keadaan,kemampuan anak didik  dan kondisi serta lingkungan pendidikan tanpa ada paksaan, banyak metode untuk mentransfer ilmu bagi seorang guru jangan terpaku pada bentuk ilmu yang kotak/bulat dan bergelombang saja karena seorang guru sebagai fasilisator pendidikan bukan diktator pendidikan.



     Memasukan Bumbu adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah, setiap anak didik pasti mempunyai latar belakang serta kemampuan yang berbeda sehingga kita perlu menambahkan ramuan tambahan padanya agar tujuan pendidikan bisa tercapai, wahai bapak dan ibu guru fahamilah mereka dengan keadaanya,jangan sampai para guru terlalu kaku pada kemasan bumbu yang tersedia, bumbu kasih sayang adalah raja segala bumbu bagi mereka karena keikhlasan,pengorbanan dan perhatian tidak ada dalam kemasan.
  Keharuan dan sukacita akan timbul pada saat mie terhidang di mangkok kebanggan,meskipun asalnya dari mie instan tetapi rasanya akan berbeda karena bukan diolah oleh guru berkompetensi instan.
      Meskipun dirayakan dengan sederhana hanya dengan makan siang mie instan bersama murid-murid tercinta, seakan ingin rasanya memeluk mereka semua yang pernah menjadi muridku dihari Guru ini,semoga mereka tidak akan dan jangan pernah melupakan kami para guru   


     
                                                                                












Minggu, 19 November 2017

Legok Jamboe Adventure Park


           Coming soon,    Satu lagi wahana taman bernuansa petualangan yang akan menantang anda para travelers untuk berpetualang di suasana alam nan Asri dengan fasilitas modern yang akan segera diresmikan di daerah Karya Mekar Cariu Bogor, nantikan Grand Openingnya yang pasti Maaantabs brooooo...!!! 

Kamis, 22 November 2012

Test Equipment

TEST EQUIPMENT
BAB I

PENDAHULUAN


1.            Tujuan Kurikuler.       Agar siswa mengerti dan dapat mengerjakan Test Equipment

2.            Pokok Bahasan.
a.            Pengertian
b.            Macam-macam Test Equipment
c.            Cara Menggunakan Test Equipment
d.            Penutup



























BAB II

MACAM-MACAM TEST EQUIPMENT


3.         Tujuan Instruksional.        Agar siswa dapat menjelaskan macam-macam test equipment dengan benar.

4.         Sub Pokok Bahasan.
            a.         Pengertian
            b.         Penggolongan Test Equipment
            c.         Jenis-jenis Test Equipment
            d.         Soal-soal latihan

Pengertian
5.         Naskah sekolah  tentang Test Equipment ini disusun dengan tujuan agar siswa dapat menjelaskan macam-macam Test Equipment berdasarkan penggolongan Alat Ukur Presisi (AUP) yang digunakan oleh TNI AU dan dapat melaksanakan pengukuran dengan menggunakan Test Equipment berdasarkan skala yang tertera pada alat ukur tersebut.     Baik skala linier (ukuran bergaris) ataupun Vernier (ukuran berputar),  serta mengetahui bagian-bagian dan fungsi Test Equipment.    Ada beberapa definisi Test Equipment antara lain :

a.            Test Equipment.   Pengertian Test equipment menurut Darius Asyari adalah suatu peralatan yang digunakan untuk menunjukkan/menyatakan besar, panjang, lebar, tinggi, garis tengah dan ketebalan,   Juga dapat menunjukan  jumlah/besarnya ketegangan dari kabel.

b.            Test Equipment.  Pengertian Test Equipment  berdasarkan ebook ; Diktat Alat Ukur Geometric,ITB adalah peralatan ukur yang memiliki tingkat ketepatan (Precision) tinggi, digunakan untuk menilai (mengukur, membandingkan, menguji atau melaksanakan fungsi penilaian).

c.            Alat Ukur Standard.  Pengertian Alat Ukur Standard berdasarkan LAUP TNI AU adalah peralatan teknis yang mampu menghasilkan suatu referensi yang tetap dengan tingkat ketepatan dan ketelitian tinggi sehingga dapat diakui (secara internasional) sebagai suatu sarana pembanding sesuai dengan tingkat ketelitian dan ketepatan.

Penggolongan Test Equipment
6.         Menurut fungsinya Test Equipment yang digunakan di lingkungan TNI AU dibagi menjadi 3 golongan, antara lain  :

a.            AUP gol I, yaitu Alat Ukur Presisi yang terpasang langsung pada suatu sistem tertentu misalnya Altimeter indicator  (alat pengukur ketinggian) yang terpasang pada pesawat terbang, ampere meter (alat pengukur tegangan listrik) yang terpasang  pada panel GSE.
            b.         AUP gol II, yaitu Alat Ukur Presisi khusus yang digunakan untuk menguji
            peralatan seperti fileer gauge (alat ukur ketebalan) dan thread pitch (alat ukur ulir).

c.            AUP gol III,  yaitu Alat Ukur Presisi umum yang digunakan untuk mengukur bermacam-macam jenis peralatan seperti mistar ukur.

Jenis-jenis Test Equipment
7.         Dari berbagai macam masalah pengukuran komponen mesin, maka pengukuran mekanik merupakan hal yang sering ditemukan, misalnya pengukuran sudut, kedalaman dan lain-lain.   Alat ukur yang sering kita gunakan antara lain  :

                       a.         Mistar Ukur.   Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sederhana dan banyak dikenal orang.     Biasanya terbuat dari pelat baja  atau kuningan dan diberi skala (metric/inch), ada beberapa mistar ukur antara lain  :
                      

                














Gbr  1. Mistar Ukur

1)            Meteran lipat.   Biasanya terbuat dari alumunium atau baja  konstruksi, meteran lipat merupakan gulungan dari mistar ukur dengan sambungan engsel pada setiap ujung,  karena ketidak lurusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipat  tidak dapat memberikan hasil yang lebih baik  dibandingkan dengan alat ukur lainnya.

2)            Meteran gulung.     Meteran gulung terbuat dari pelat baja tipis yang dapat digulung dan ditempatkan dalam satu kotak.    Biasanya kapasitas mistar gulung berkisar sampai 50 meter karena digunakan untuk mengukur objek ukur yang cukup panjang dan luas.   Pada ujungnya diberi pelat kaitan atau gelang untuk mempermudah  dalam pengukuran.

            b.         Mistar Ingsut.   Mistar ingsut biasanya disebut dengan mistar geser, jangka sorong, jangka geser atau schuifmaat, prinsipnya sama dengan mistar ukur yaitu dengan adanya skala linier (ukuran bergaris) pada batangnya.   Sedangkan perbedaanya terletak pada cara pengukuran objek ukur.

1)            Universal vernier caliper adalah jenis mistar ingsut yang digunakan untuk mengukur diameter dalam, mengukur sudut, mengukur tinggi dan dapat digunakan sebagai jangka dan penggores.














                  Gambar  2. Vernier Caliper

2)            Depth vernier caliper adalah jenis mistar ingsut yang digunakan untuk mengukur kedalaman dan mengukur lebar atau posisi alur lainnya dengan ujung berkait.


 


















Gambar 3, Depth Vernier Caliper
3)            Height and marking adalah jenis mistar ingsut selain sebagai penggores diameter luar dan dalam, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian atau pembuatan gambar-gambar gores.


















Gambar  4. Height and Marking Vernier

c.         Micrometer.      Micrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai kecermatan yang lebih baik dari pada mistar ingsut, pada umumnya mempunyai kecermatan sampai 0.01 mm bahkan ada hingga tingkat kecermatan 0.005 mm.
                                  
out side mcmtr





 



                       







Gambar 5a. Micrometer






 
Gambar 5b. Bagian-bagian Micrometer

d.         Feleer Gauge.   Feleer gauge adalah alat untuk mengukur atau menunjukan ketebalan, terdiri dari bilah-bilah atau lempengan-lempengan dengan panjang yang sama tetapi mempunyai ketebalan yang berbeda
           





                                                                                                             










 












Gambar 6.  Feleer Gauge.
e.         Alat Pengukur Ulir/ Thread Pitch.   Alat pengukur ulir ini juga disebut T.P.I (thread per inch). adalah suatu bilangan/angka dari ulir per inch pada skrup, baut, mur, atau lubang-lubang yang diulir.


 













Gambar 7. Thread Per Inch

f.          Tensiometer.   Tensiometer digunakan untuk mengukur suatu ketegangan dari kabel, ketegangan dari kabel ditentukan oleh pengukuran jumlah gaya yang dibutuhkan dan menggunakan offset (keseimbangan untuk mengurangi lengkungan pada kabel.


















Gambar 8. Tensiometer



g.         Torque Wrence/Kunci Torque.   Kunci torque digunakan untuk mengukur torsi (daya puntir) saat mengencangkan baut atau mur, biasanya menggunakan satuan lb-in/lb-ft.









Gambar 9. Kunci Torque

1)            Macam-macam kunci torque
a)          T Handle.   Adalah jenis kunci torque yang digunakan untuk pekerjaan dengan torque skala kecil dan akan terlepas apabila kelebihan torque/over torque.




 










Gambar 9a.  T Handle

b)            Hard torque/torque keras/kaku.   Adalah jenis kunci torque yang digunakan untuk pekerjaan dengan torque skala sedang/besar dan mempunyai tingkat keakuratan lebih baik daripada T handle.














Gambar 9b. Hard Torque
c)            Flexible Blom.   Adalah jenis kunci torque yang lebih mudah dalam pengaturannya dan sedikit lebih teliti dalam keakuratannya dibanding T handle dan Hard torque.



 









Gambar 9c.  Flexible Blom


 













Gambar 10.   Macam-macam Torque Wrench

2)            Jenis-jenis sambungan kunci torque. Kadang-kadang pegangan/handle dari kunci torque tidak cukup panjang untuk menjangkau baut dan mur yang akan dikencangkan, apabila hal ini terjadi maka handle akan ditambah dengan sambungan.   Berikut ini contoh dari sambungan kunci torque.










Gambar 11.  Jenis-jenis Sambungan